Ahlan Wasahlan (Selamat Datang) Saudaraku

Selasa, 07 Desember 2010

RISALAH MASJID DULU & ESOK

MENUJU PEMBANGUNAN MASJID AL-HIKMAH (Jl.Bangka II Pela Mampang Jak-Sel)

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. Qs. Al-Taubah: 108-109.

Sesungguhnya Masjid merupakan tempat bertolak kegiatan dakwah Islam. Masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah Swt dimana rumah Allah tersebut selalu mengumandangkan azan (lihat Qs.24:36-37). Masjid merupakan bentengnya keimanan, rumahnya manusia yang bertaqwa. Masjid laksana sekolah yang mencetak pribadi dan masyarakat muslim setiap harinya, karenanya ia merupakan sumber cahaya, sumber ilmu dan kebanggaan (izzah) Islam dan kaum muslimin.


“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”.Qs.24:36-37.

Masjid merupakan tempat berteduhnya orang-orang sholeh, hati mereka selalu terpaut dengannya dan merasa tenang duduk-duduk dan berzikir di dalamnya. Mereka hidup di dalam Masjid sebagaimana ikan di dalam lautan jika ia keluar dari laut ia akan mati. Karenanya Rasulullah Saw menyebutkan bahwa salah satu dari tujuh golongan yang akan Allah lindungi pada hari kiamat yaitu seseorang yang selalu hatinya terpaut di dalam Masjid.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ

وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ...رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad Saw bersabda: ada tujuh golongan dimana Allah Swt melindungi mereka di hari tidak ada perlindungan kecuali lindungan-Nya, Imam yang adil, seseorang yang hidup selalu beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan Masjid…(HR.Bukhari).

Dalam Sirah Nabawiyah diceritakan bahwa Rasulullah Saw begitu antusias dalam membangun Masjid dalam hijrahnya dari Mekkah ke Madinah. Rasulullah Saw tidak menunda-nunda dalam membangun Masjid bahkan ia bersegera mambangunnya lebih awal baik di Quba maupun di Madinah sebelum ia membangun rumahnya.

Rasulullah Saw membangun Masjidnya dahulu hanya beralasan dengan pasir, atapnya dari pelepah korma, sementara tiang-tiangnya dari batang korma. Selain itu, Rasulullah Saw menempatkan sisi lain dari Masjid dengan membuat atap khusus bagi fakir miskin dari Muhajirin yang tidak memiliki rumah, yang kemudian kaum ini dikenal dengan ahlu shuffah. Walaupun Masjid di zaman Nabi Saw cukup sederhana tapi dengan tarbiyah Rasulullah Saw tercetaklah kader-kader terbaik umat dan dari Masjid melahirkan para ulama, fuqaha dan pemimpin.

Dengan demikian, melalui Masjid lahir pemimpin-pemimpin umat (baca: khalifah). Seorang khalifah, Ia adalah Imam dalam shalat, ia juga pemimpin dalam politik dan negara. kelihatannya tidak dipisahkan seorang khalifah itu, ia menjadi Imam dalam shalat dan ia pun menjadi Imam dalam Negara. Merekalah shahabat Nabi Saw al-khulafa al-Rasyidun, Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka menjadi pionir dalam dakwah Islam yang tentunya dimulai dari Masjid.

Karena itu Masjid memiliki peran yang penting dalam sejarah umat Islam. Karena begitu pentingnya, ia menjadi markaz (pusat) dakwah dan kegiatan Islam dalam melaksanakan pendidikan (tarbiyah), pengajaran (taklim) serta universitas dalam melahirkan banyak pemimpin, para Imam dan du’at. Mengenai peran Masjid ini Syeikh Ibnu Taimiyah menyebutkan, “Sungguh tempatnya para Imam dan berkumpulnya umat adalah Masjid, sungguh nabi Saw membangun masjidnya yang penuh berkah dilandasi dengan taqwa, di dalamnya shalat, tilawah, zikir, pengajaran dan ceramah. Di dalamnya pula urusan politik, pemilihan pembawa panji jihad, pemilihan gubernur (amir), pemilihan duta-duta Islam. Di Masjid lah tempat berkumpulnya kaum muslimin dengan segala urusan yang penting baik urusan dunia dan akhirat”. (bersambung).

1 komentar:

wwq mengatakan...

Assalamualaikum
pak...saya anak Mi -Alhikmah ...\
Saya Berkoment untuk MengCopy kan text di atas
ke blogsaya
di mohon persetujuannya...

Thanx Muhamad Alghi Fari
Kelas 6 B
Wassalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh

Posting Komentar